"Kurasa hanya ada satu cara untuk mengembalikan kutukan ini" kata Jessica dan aku hanya mengangguk setuju.
Keesokan harinya, kita membicarakan rencana Jessica untuk menjadikan ayahnya sebagai sekretaris pribadi bos di kantor Jessica. Tentu saja ayahnya membenci rencana itu. Tetapi pilihan apa yang kita punya?.
Pada hari ini aku menyadari sedikit perubahan pada ayah jessica, bukan secara fisik, tetapi gerak-geriknya, yang well, menjadi lebih seksi. Kemarin, ketika dia menyibakkan rambut dari wajahnya, terlihat ekspresi marah. Sekarang, ketika rambutnya menutupi wajahnya, dia menyibakkan rambutnya ke telinga dengan lembut seperti perempuan pada umumnya, atau mengibaskan rambutnya sedikit sehingga rambutnya sedikit ke samping. ditambah lagi dengan rambutnya yang sangat badai. Maksudku rambutnya panjang, tebal, mengkilap, dan indah. Lalu dia mulai mengepangnya, kata jessica, itu adalah kepangan yang sempurna. Secara tidak sadar, ayah Jessica bertingkah sangat seksi, meskipun aku menyadari juga bahwa dia berusaha sangat menahannya.
Dia terlihat seperti seorang gadis yang sempurna, kurasa dia salah satu gadis tercantik dari sekian banyak wanita yang pernah kutemui. Bukan berarti aku memiliki perasaan pada ayah Jessica setelah dia menjadi perempuan, aku hanya mengatakan yang kulihat pada saat itu. Tetapi ada satu hal yang menarik perhatian Jessica, yaitu bulu kaki dan tangannya yang panjang yang terlihat seperti tidak pernah dicukur. Sore itu, Jessica meminta ayahnya untuk ke toilet bersamanya lalu mengajarinya untuk mencukur bulu kaki dan tangannya. Ketika aku melintas di depan kamar mandi secara tidak sengaja, ayah Jessica lagi-lagi berteriak secara reflek seperti seorang gadis, dan aku tidak dapat menahan tawa karena Jessica memberinya kaos bertuliskan "#1 Dad" sungguh sangat ironi karena dialah ayahnya. Aku menyadari bahwa Jessica benar-benar memanfaatkan kesempatan ini untuk sedikit mempermainkan ayahnya yang sedang beradaptasi dengan segala hormon wanita di tubuhnya yang sebelumnya tidak pernah ia rasakan.
Keesokan paginya, Jessica mengajak ayahnya untuk berbelanja pakaian, lalu mengantarkannya lagi ke apartement pada siang hari, dan langsung ia tinggal lagi karena Jessica harus bekerja. Ayah Jessica lalu masuk ke dalam apartemen dengan memakai celana jeans ketat baru dan membawa sekitar delapan tas dari toko yang berbeda, termasuk victoria's secret. Dia langsung masuk ke kamarnya tanpa bicara apapun dan mengurung diri di dalam seharian.
Ketika Jessica pulang, aku baru tau kalau hari ini merupakan hari yang cukup traumatis bagi ayah jessica. Mereka mulai belanja di victoria's secret, dan Jessica meminta ayahnya untuk melepaskan celananya dan hanya memakai celana dalam agar petugas dapat mengukur tubuhnya dengan tepat. Lalu manajer toko itu mendekatinya dan membawakan berbagai jenis celana dalam, dari yang biasa hingga yang paling seksi, tentu saja, ini sudah direncanakan oleh jessica untuk mempermalukan ayahnya. Dia bercerita sambil menahan tawa.
Tapi yang paling lucu adalah ketika dia mengajarkan ayahnya tentang cara memakai bra. Ternyata payudara ayahnya berukuran D cup, jauh lebih besar daripada dada Jessica, sehingga tidak peduli apapun yang dia pakai, dadanya akan tetap terlihat menawan. Tetapi Jessica sengaja memberikan "paded bra" atau bra dengan ganjalan dan "push-up bra" yang membuat dadanya semakin menonjol, dan dia menjelaskan pada ayahnya cara-cara memperlihatkan dadanya agar dapat menarik para pria.
"Dewi payudara sangat baik padamu, ayah. Kau harus bersyukur. Dadamu akan sangat membantumu ketika bekerja nanti!" dia mengatakan pada ayahnya. Lalu ayahnya hanya dapat menggeliat ketika mencoba memakai bra, wajahnya memerah dan berkeringat sepanjang waktu, dan jessica berkata bahwa saat itu dia juga melepas seluruh pakaiannya kecuali bra dan celana dalamnya agar ayahnya merasa terbiasa berada di sekitar wanita "Kita sama-sawa perempuan sekarang, ayah"
Anehnya, meskipun Jessica bercerita sambil tertawa, aku merasakan ada rasa cemburu padanya. Sebenarnya dia selalu memandang ayahnya dengan tatapan iri dan cemburu ketika berada di dekatnya. Bayangkan saja, ayahnya sendiri memiliki ukuran payudara 34D sedangkan dia, anak perempuannya, hanya berukuran 36B.
Kemudian ayah Jessica bercerita padaku bahwa pada saat mereka di ruang ganti, Jessica mendekatinya (sekarang Jessica lebih tinggi sekitar 7cm), dan memberitahunya bahwa para laki-laki menyukai perempuan yang bertingkah bodoh dengan dada besar miliknya dan menjelaskan bahwa jangan sampai mengecewakan para lelaki dengan bertindak terlalu pintar. Jessica mengatakan pada ayahnya bahwa lelaki menyukai kalau mereka merasa superior, dan menyuruhnya untuk selalu terlihat imut dan pastikan untuk menggoyangkan dada, dan melekukkan tubuh untuk memperlihatkan dada pada lelaki yang dia perhatikan.
Dia menceritakan itu padaku sekitar satu minggu setelah mereka berbelanja, dan setiap harinya jessica mengajarkan pada ayahnya cara untuk bertingkah feminim. Dia mengatakan padaku, bahwa tiap saat dia menahan untuk melakukan gestur seksi, kutukannya akan membuatnya bergerak secara seksi dengan sendirinya. Saat ini, kita sudah menentukan bahwa ayah Jessica akan memiliki nama baru yaitu Chrissy, karena nama tengah aslinya adalah christopher.
Kemudian Chrissy menunjukkan apa yang telah dia pelajari selama ini sambil tertawa dan tersenyum. Aku cukup kaget, mengingat seminggu yang lalu dia masih mengurung diri dan menangis di kamarnya, dan kini sudah berani menunjukkan gestur seksi padaku. "Dapatkah kau mempercayainya, Jessica yang mengajariku menjadi seperti ini, anak perempuanku sendiri!" Aku tertawa bersamanya, tetapi sungguh sangat sulit untuk memalingkan pandangan darinya, ketika dia meraba tanganku dan putingnya terlihat menonjol, aku tidak dapat tahan. Maksudnya, aku tau Chrissy sebenarnya seorang pria tua, tapi payudara tetaplah payudara, benar kan? Dan sangat sulit untuk tidak memandangnya sebagai seorang gadis dengan tingkahnya sekarang, dan suaranya yang tinggi serta suara tawa kecilnya yang manis. Aku memperhatikannya berusaha keras untuk tidak bertingkah seperti seorang wanita mesum. Dan saat ini aku mulai menganggapnya sebagai seorang wanita.
Kami mulai sering mengobrol tentang apapun, dan sering membicarakan Jessica yang menyebalkan, sehingga kami sudah tidak canggung ketika berdua.
Apa yang dilakukan Jessica pada ayahnya sebenarnya demi kebaikan ayahnya juga, aku yakin, tetapi juga jahat. Setelah beberapa minggu, Chrissy mulai mengalami datang bulan pertama kali, dan Jessica bukannya memberikan pembalut miliknya, dia malah mengajak ayahnya ke apotek hanya dengan memakai kaos dan rok pendek dan menyuruhnya membeli sendiri. Aku tau Chrissy merasa tidak nyaman ketika dia berkata pada Jessica "Kumohon Jessie, setidaknya ijinkan aku memakai bra dahulu" Kemudian Jessica tambah mempermalukannya dengan menyuruhnya memakai pembalut sendiri. Chrissi curhat padaku bahwa saat itu dia merasa sangat dipermalukan, tetapi dia takut membuat jessica marah, karena dia sangat bergantung padanya. Aku berkata pada Chrissy "Sekarang kau tau apa yang kurasakan." Lalu dia menjawab "Oh, tom, maafkan aku" lalu memelukku, dengan pelukan pertemanan, bukan seperti sepasang kekasih, tetapi tetap saja, aku merasakan tonjolan dari payudaranya mendorong dadaku. Sejujurnya saat itu dadaku berdegup kencang. Kurasa itu hanyalah gerakan reflek seperti sorang gadis pada umumnya, sehingga aku menganggapnya sebagai kecelakaan.
Kemudian dia menonton video musik dengan hanya menggunakan celana yang sangat pendek dan tank top, tanpa bra. Lalu aku mendekatinya dan menanyakan apa yang sedang dia lakukan. Lalu kami mengobrol cukup lama, dan dia berhasil membuatku tertawa selama mengobrol. Dia memang ayah yang lucu sejak dulu. Tetapi kini dia selalu membuatku canggung karena dia adalah ayah dari kekasihku, tetapi aku sudah menganggapnya seperti seorang gadis, jadi lucu juga.
Lalu aku bertanya padanya, "Ehm, Chrissy"
"Iya kenapa?" Jawabnya sambil tersenyum menatap wajahku. Aku tidak dapat menyembunyikan wajahku yang tersipu ketika dia menatapku sambil tersenyum.
"Sebenarnya sampai sekarang aku aku masih merasa aneh untuk memangilmu dengan nama Chrissy". Lalu dia yang menjadi tersipu dan menundukkan wajahnya sambil tersenyum.
"Aku ingin menanyakan sesuatu" Kataku, lalu Chrissy kembali menatap wajahku, kini wajahnya memerah. Aku sangat canggung bahkan hanya untuk sekedar bicara padanya.
BERSAMBUNG
Lanjutkan min
BalasHapusDitunggu lanjutannya min
BalasHapus